Pasar properti mewah di kawasan premium sekitar Jakarta terus menunjukkan geliat positif, menarik minat para investor kelas atas dan kalangan berpunya yang mencari hunian eksklusif maupun aset investasi jangka panjang. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, properti mewah tetap menjadi pilihan menarik karena dianggap sebagai simbol status sekaligus investasi yang relatif stabil.
Salah satu pengembang yang aktif menggarap pasar properti kelas atas adalah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), perusahaan milik taipan properti Sugianto Kusuma alias Aguan. Melalui proyek andalannya, PIK2, PANI konsisten memperkenalkan kawasan hunian dan komersial modern yang menyasar segmen menengah atas.
Direktur Sales & Marketing PANI, Lucia Aditjakra, menegaskan bahwa PIK2 merupakan satu-satunya kota tepi laut (waterfront city) di Jakarta Utara dengan total pengembangan lebih dari 6.000 hektar. Menurutnya, kawasan ini bukan hanya unggul dari sisi desain dan tata ruang, tetapi juga menjawab kebutuhan masyarakat modern akan tempat tinggal yang terpadu.
“PIK 2 bukan hanya menawarkan desain kawasan terbaik, tetapi juga menjawab kebutuhan pasar dan berdampak positif bagi masyarakat sekitarnya,” ujar Lucia dalam keterangannya, Rabu (18/7/2025).
Lucia menambahkan bahwa animo masyarakat terhadap properti PANI terus meningkat, terlihat dari cepatnya unit-unit terjual setiap kali produk baru diluncurkan. Salah satu contohnya adalah kesuksesan acara Roadshow Property Week 2025, yang diadakan di sejumlah pusat perbelanjaan seperti Central Market, Living World Alam Sutera, dan Lippo Mall Puri.
“Melalui roadshow ini, masyarakat dapat mengenal lebih dekat kawasan PIK2 sekaligus mendapatkan penawaran menarik untuk memiliki hunian dengan proses mudah,” tambahnya.
Salah satu keunggulan PIK2 yang menjadi daya tarik investor adalah konsep Integrated City, di mana hunian, area komersial, fasilitas pendidikan, layanan kesehatan, hiburan, hingga akses transportasi publik hadir dalam satu kawasan. PANI meyakini bahwa konsep ini selaras dengan tren gaya hidup modern yang mengedepankan kenyamanan dan efisiensi.
Berdasarkan laporan keuangan per akhir Maret 2025, PANI membukukan laba bersih Rp49,57 miliar, turun 59,49% dibandingkan Rp122,38 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini seiring dengan pelemahan pendapatan sebesar 4,43% YoY menjadi Rp611,97 miliar, yang sebagian besar masih berasal dari segmen real estate.
Namun demikian, sisi likuiditas perusahaan menunjukkan perbaikan signifikan. Kas dan setara kas PANI melonjak hampir tiga kali lipat menjadi Rp5,48 triliun pada akhir Maret 2025, dari Rp1,85 triliun pada tahun sebelumnya. Kondisi ini memberikan ruang gerak lebih besar bagi PANI dalam memperkuat ekspansi dan pembangunan infrastruktur.
Presiden Direktur PANI, Sugianto Kusuma (Aguan), menegaskan bahwa perusahaan tetap optimistis terhadap prospek jangka panjang sektor properti nasional. Fokus utama PANI yang menyasar segmen pasar middle-up dinilai memiliki daya tahan dan potensi pertumbuhan berkelanjutan, apalagi ditopang oleh perubahan preferensi konsumen yang kini lebih mengutamakan kawasan hunian terpadu dengan konektivitas tinggi.
“PIK 2 kami yakini akan menjadi simbol masa depan kota modern yang terintegrasi. Dengan infrastruktur dan konektivitas yang mumpuni serta pembangunan fasilitas berskala nasional, kami optimistis PIK2 akan menjadi magnet investasi dan destinasi unggulan di Jabodetabek,” kata Aguan.