Tren hunian berkonsep gaya hidup sehat atau wellness living semakin diminati. Salah satu pengembang yang menggarap konsep ini adalah Central Group yang mulai membangun kawasan hunian Serenity Central City di Sekupang, Batam. Proyek ini menghadirkan ekosistem hunian sehat dan terintegrasi dengan menggandeng berbagai mitra lintas industri.
Central Group bekerja sama dengan The Ascott Limited Singapore, Artotel Group, Red Crowns Senior Living dan RetireGenie, Travelio, TCI Property Consultant, Indah Puri Golf, Royal Suites, serta Lovina Inn. Untuk memastikan sinergi lintas sektor tersebut, Central Group menggandeng PT Total Jaya Tangguh sebagai penggerak kolaborasi mitra strategis dalam pembangunan kawasan.
Proyek ini diharapkan menghadirkan hunian dengan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat, fasilitas terpadu, serta nilai investasi jangka panjang bagi para pembelinya.
Di sisi lain, Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mendorong terobosan lain dalam sektor perumahan, yaitu dengan mengembangkan model perumahan berbasis koperasi. Langkah ini dianggap sebagai solusi alternatif di tengah harga tanah dan hunian yang terus meningkat setiap tahun.
Hal itu disampaikan Ferry usai menghadiri Festival Pamer Kampung Kota dan peresmian Model Koperasi Perumahan di Yogyakarta, Kamis (17/7).
“Mereka berhak untuk mendirikan koperasi dalam kepentingan apa pun, termasuk dalam konteks komunitas masyarakat. Sehingga, Kemenkop akan bersinergi dengan Kementerian Perumahan,” ujar Ferry.
Melalui skema koperasi, masyarakat dapat bersama-sama mengelola pengadaan tanah, pembangunan rumah, hingga pengelolaan perumahan. Ferry menilai langkah ini menjadi pendekatan baru yang mampu memecahkan berbagai persoalan perumahan rakyat.
“Koperasi perumahan nantinya tidak hanya berperan sebagai developer, tetapi juga menjadi bagian penting dalam rantai pasok perumahan melalui pengelolaan bahan baku, penyediaan tenaga kerja lokal, hingga menghadirkan skema pembiayaan berbasis gotong royong,” jelasnya.
Ferry bahkan mencontohkan Rumah Flat di Menteng, Jakarta Pusat yang dibangun berbasis koperasi. Dalam model tersebut, koperasi bertindak sebagai pemegang sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB), sementara biaya pembangunan disepakati secara transparan oleh anggota melalui simpanan wajib.
Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kemenkop juga siap memberikan dukungan pembiayaan, pembinaan, serta peningkatan kapasitas SDM bagi koperasi-koperasi perumahan.
“Akan kita review dan kita koperasikan. Kita akan sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian Perumahan,” tegas Ferry.
Kolaborasi pengembang besar seperti Central Group dengan konsep hunian sehat serta dorongan pemerintah untuk menghadirkan perumahan berbasis koperasi membuka peluang baru di sektor properti. Kombinasi ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat terhadap hunian layak, sehat, dan terjangkau, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dengan semakin banyaknya inovasi dan dukungan lintas sektor, pembangunan perumahan di Indonesia diyakini akan semakin inklusif dan berkelanjutan.